228 Total Dilihat 0 Total Diunduh
- 21 Nov 2024
- Bahasa Indonesia
- Status: Tersedia
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Share:
DALAM Mangala sutta disebutkan bahwa memiliki pengetahuan dan
keterampilan merupakan berkah termulia. Kurikulum 2013 dirancang
sebagai kendaraan untuk mengantarkan peserta didik menuju
penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tiga tahab belajar
dalam agama Buddha yakni belajar secara teori (pariyatti) Belajar untuk
melaksanakan (Patipatti) dan Pembuktian analisa (Pativedha). Meskipun
seseorang hafal kitab suci tetapi tidak melaksanakan sesuai dengan
ajaran tersebut, maka diibaratkan seperti gembala yang mengitung sapi
milik orang lain dan tidak akan pernah mempeoleh manfaat apapun.
Untuk mewujudkan tiga ranah tersebut diatas, pendidikan agama
perlu perhatian khusus terkait dengan pembentukan budi pekerti, yaitu
sikap dan prilaku seseorang dalam hubungannya dengan diri sendiri,
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta alam sekitar. Proses
pembelajaran mesti mengantar mereka dari pengetahuan tentang
kebaikan. Buddha bersabda “Pengetahuan saja tidak akan membuat
orang terbebas dari penderitaan, tetapi ia juga harus melaksanakannya”
(Sn, 789).
Buku pendidikan Agama Buddha dan Budi pekerti Kelas VI
Tunarungu dirancang dalam rangka dan semangat itu. Pembelajaran
dibagi ke dalam beberapa kegiatan keagamaan yang harus dilakukan
peserta didik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya dan
mengaktualisasikan dalm tindakan nyata dan sikap keseharia, baik
dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial.
Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan
daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan yang ada pada
buku ini. Guru hendaknya dapat memperkaya secara kreatif dengan
kegiatan- kegiatan lain, melalui sumber lingkungan alam, sosial, dan
budaya sekitar.
keterampilan merupakan berkah termulia. Kurikulum 2013 dirancang
sebagai kendaraan untuk mengantarkan peserta didik menuju
penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tiga tahab belajar
dalam agama Buddha yakni belajar secara teori (pariyatti) Belajar untuk
melaksanakan (Patipatti) dan Pembuktian analisa (Pativedha). Meskipun
seseorang hafal kitab suci tetapi tidak melaksanakan sesuai dengan
ajaran tersebut, maka diibaratkan seperti gembala yang mengitung sapi
milik orang lain dan tidak akan pernah mempeoleh manfaat apapun.
Untuk mewujudkan tiga ranah tersebut diatas, pendidikan agama
perlu perhatian khusus terkait dengan pembentukan budi pekerti, yaitu
sikap dan prilaku seseorang dalam hubungannya dengan diri sendiri,
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta alam sekitar. Proses
pembelajaran mesti mengantar mereka dari pengetahuan tentang
kebaikan. Buddha bersabda “Pengetahuan saja tidak akan membuat
orang terbebas dari penderitaan, tetapi ia juga harus melaksanakannya”
(Sn, 789).
Buku pendidikan Agama Buddha dan Budi pekerti Kelas VI
Tunarungu dirancang dalam rangka dan semangat itu. Pembelajaran
dibagi ke dalam beberapa kegiatan keagamaan yang harus dilakukan
peserta didik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya dan
mengaktualisasikan dalm tindakan nyata dan sikap keseharia, baik
dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial.
Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan
daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan yang ada pada
buku ini. Guru hendaknya dapat memperkaya secara kreatif dengan
kegiatan- kegiatan lain, melalui sumber lingkungan alam, sosial, dan
budaya sekitar.
- Format:PDF
- Pages:225 pages
- File Size:4.26 MB
- Publication Date:21 Nov 2024
- ISBN:-
- Bahasa:English