Buku guru 2024
Hemat Energi
Kurikulum 2013 pendidikan khusus telah diterapkan sejak tahun pelajaran
2014/2015. Sesuai Permendikbud Nomor: 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakukan
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, dan Peraturan Bersama Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Direktur Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor: 5496/C/kr/2014 dan Nomor: 7915/D/KP/2014 Tentang
Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 pada sekolah
jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang Pendidikan Menengah. Penerapan kurikulum
tersebut bertujuan untuk mewujudkan anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia
tumbuh menjadi generasi yang produktif, kreatif, dan berkarakter. Penerapan hal
tersebut salah satunya melalui pembelajaran efektif melalui metode yang tepat.
Metode pembelajaran disesuaikan dengan kemajuan zaman yang menerapkan pola
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
sumber/ media lainnya). Untuk memfasilitasi kebutuhan proses pembelajaran,
khususnya bagi peserta didik SMPLB kelas IX Tunagrahita, maka disusunlah Buku
Siswa. Untuk membantu para guru memanfaatkan buku tersebut maka disusunlah
Buku Guru.
Buku Guru ini diupayakan menggunakan pola yang menekankan perubahan pola
pembelajaran dari terisolasi menjadi pembelajaran jejaring, dari pola pembelajaran
pasif menjadi aktif serta dari pola pembelajaran sendiri menjadi belajar kelompok
(berbasis tim). Sudah menjadi keharusan bahwa hambatan peserta didik
berkebutuhan khusus tidak boleh menjadi halangan untuk menyiapkan mereka
menjadi individu yang mandiri dan berkontribusi bagi pembangunan masyarakat dan
bangsa. Kurikulum pendidikan khusus disusun dan dilaksanakan dengan
mengakomodasi hambatan peserta didik, mulai dari kompetensi inti, kompetensi
dasar dan silabusnya. Untuk jenjang pendidikan dasar kelas IX kekhususan
Tunagrahita pada tahun 2016 ini penulis mencoba memberikan kontibusi dan
berpartisipasi menyiapkan bahan pembelajaran sebagai salah satu pendukung
peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.
Buku siswa berisi pengenalan siswa terhadap upaya-upaya dalam menghemat
energi yaitu hemat air, hemat listrik, hemat minyak, dan hemat gas yang kesemuanya
dikemas dalam Tema Hemat Energi. Pengembangan subtema tersebut berupaya
merangsang peserta didik untuk berpikir dan bertindak tanggap serta kritis terhadap
aspek-aspek; akhlak, moral, kebangsaan, sosial, kematematikaan, lingkungan
alam, dan dirinya sebagai individu yang harus menjaga keharmonisan dengan
lingkungannya.
Penulis berharap buku ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para guru, kepala
sekolah, pengawas, orang tua dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam
rangka meningkatkan mutu dan layanan pendidikan yang semakin merata di
Indonesia, khususnya untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Teriring ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang bekerja keras untuk membantu mewujudkan
2014/2015. Sesuai Permendikbud Nomor: 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakukan
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, dan Peraturan Bersama Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Direktur Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor: 5496/C/kr/2014 dan Nomor: 7915/D/KP/2014 Tentang
Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 pada sekolah
jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang Pendidikan Menengah. Penerapan kurikulum
tersebut bertujuan untuk mewujudkan anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia
tumbuh menjadi generasi yang produktif, kreatif, dan berkarakter. Penerapan hal
tersebut salah satunya melalui pembelajaran efektif melalui metode yang tepat.
Metode pembelajaran disesuaikan dengan kemajuan zaman yang menerapkan pola
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
sumber/ media lainnya). Untuk memfasilitasi kebutuhan proses pembelajaran,
khususnya bagi peserta didik SMPLB kelas IX Tunagrahita, maka disusunlah Buku
Siswa. Untuk membantu para guru memanfaatkan buku tersebut maka disusunlah
Buku Guru.
Buku Guru ini diupayakan menggunakan pola yang menekankan perubahan pola
pembelajaran dari terisolasi menjadi pembelajaran jejaring, dari pola pembelajaran
pasif menjadi aktif serta dari pola pembelajaran sendiri menjadi belajar kelompok
(berbasis tim). Sudah menjadi keharusan bahwa hambatan peserta didik
berkebutuhan khusus tidak boleh menjadi halangan untuk menyiapkan mereka
menjadi individu yang mandiri dan berkontribusi bagi pembangunan masyarakat dan
bangsa. Kurikulum pendidikan khusus disusun dan dilaksanakan dengan
mengakomodasi hambatan peserta didik, mulai dari kompetensi inti, kompetensi
dasar dan silabusnya. Untuk jenjang pendidikan dasar kelas IX kekhususan
Tunagrahita pada tahun 2016 ini penulis mencoba memberikan kontibusi dan
berpartisipasi menyiapkan bahan pembelajaran sebagai salah satu pendukung
peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.
Buku siswa berisi pengenalan siswa terhadap upaya-upaya dalam menghemat
energi yaitu hemat air, hemat listrik, hemat minyak, dan hemat gas yang kesemuanya
dikemas dalam Tema Hemat Energi. Pengembangan subtema tersebut berupaya
merangsang peserta didik untuk berpikir dan bertindak tanggap serta kritis terhadap
aspek-aspek; akhlak, moral, kebangsaan, sosial, kematematikaan, lingkungan
alam, dan dirinya sebagai individu yang harus menjaga keharmonisan dengan
lingkungannya.
Penulis berharap buku ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para guru, kepala
sekolah, pengawas, orang tua dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam
rangka meningkatkan mutu dan layanan pendidikan yang semakin merata di
Indonesia, khususnya untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Teriring ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang bekerja keras untuk membantu mewujudkan
- Format:PDF
- Pages:181 pages
- File Size:3.86 MB
- Publication Date:05 Dec 2024
- ISBN:978-602-358-288-4
- Bahasa:Indonesia