Melalui Ekstrakurikuler berkelanjutan, Peserta didik Penyandang Disabilitas Downsyndrome mendapat peningkatan Pengembangan diri berkarakter

Peserta didik penyandang disabilitas Down Syndrome atau dikenal dengan sindrom down menurut wikipedia merupakan kondisi seorang anak yang dilahirkan dengan kromosom berlebih yaitu pada kromosom 21, sehingga dari kelainan tersebut menyebabkan tubuh dan otak berkembang secara berbeda pada anak tanpa sindrom down. Tentunya dari hambatan perkembangan anak dengan sindrom down tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam pembelajaran, namun ada beberapa hal yang disenangi anak down syndrome agar mampu mengembangkan dirinya secara mandiri antara lain; pembelajaran yang menggunakan visual aids dengan bernyanyi, bermain musik menari, melakukan gerakan dan mengkaitkan kebiasaan sehari-hari dalam tugas, (dosenpsikolog.com).  Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi peserta didik dengan down syndrome selepas pulang sekolah. Hal ini menjadi salah satu cara terbaik bagi mereka untuk mengembangkan potensi, meningkatkan kepercayaan diri, dan tentu saja mereka merasa senang dalam pembelajaran tambahan tersebut.

Pada Persatuan Orang Tua dengan Anak Down Syndrome (POTADS), Potads sering memberikan wadah bagaimana anak-anak dengan hambatan Down Syndrome belajar menari, taekwondo dan membuat kopi dan anak-anak antusias mengikutinya. Dengan  mengikuti berbagai macam ekstrakurikuler bersama dengan teman Down Syndrome lainnya. 

 

Mengapa Ekstrakurikuler Begitu Penting bagi Down Syndrome ?

  • Pengembangan Keterampilan: Selain akademik, ekstrakurikuler membantu anak-anak down syndrome mengembangkan diri melalui berbagai keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. seperti menari, mereka belajar tentang koordinasi tubuh dan ekspresi diri. Taekwondo melatih fokus, disiplin, dan percaya diri. Sementara membuat kopi mengajarkan keterampilan motorik halus, kemampuan sosial, dan pemahaman konsep dasar. bagi anak Down Syndrome  memberi kontribusi produk dari proses, tahapan belajar, belajar untuk ramah, sabar, teliti, rapih dan tidak terburu-buru secara konsisten merupakan pencapaiannya yang maksimal.
  • Meningkatkan Kepercayaan Diri: Pada kegiatan menari anak dengan hambatan down syndrome, tekun berlatih mendengar dan memperhatian instruksi, dari apa yang dilihat mereka mencoba mengulangnya dan berlatih tak kenal lelah, satu persatu gerakan tari terus diulang,  pada aktivitas taekwondo untuk meraih sabuk baru ada proses kompetitif yang akan dialami, atau menyajikan secangkir kopi yang nikmat, anak-anak akan merasakan kebanggaan dan percaya diri . Hal ini sangat penting untuk membentuk karakter positif, kompetitif dan bersemangat.
  • Berinteraksi dengan Teman Sebaya: Ekstrakurikuler memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya dari berbagai latar belakang. Mereka belajar untuk bekerja sama, berbagi, dan membangun hubungan sosial yang sehat.
  • Saluran untuk Mengekspresikan Diri: Setiap anak memiliki bakat dan minat yang unik. Ekstrakurikuler menjadi wadah bagi mereka untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dengan bebas.
  • Menyenangkan: Yang terpenting, ekstrakurikuler haruslah menyenangkan. Dengan kegiatan yang menarik,  Anak dengan hambatan downsyndrome akan lebih termotivasi untuk belajar dan berkembang.

Tantangan dan Solusinya

Tentu saja, dalam melibatkan anak dengan tunagrahita dalam ekstrakurikuler, kita akan menemui berbagai tantangan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kendala Fisik: Beberapa anak mungkin memiliki keterbatasan fisik yang perlu dipertimbangkan.
  • Kesulitan Fokus: Anak dengan hambatan down syndrome mungkin kesulitan untuk fokus pada satu aktivitas dalam waktu yang lama.
  • Perlu Adaptasi: Program ekstrakurikuler perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing anak downsyndrome

Untuk mengatasi tantangan tersebut, kita perlu:

  • Berkolaborasi dengan Guru dan Terapis: Bekerja sama dengan guru dan terapis untuk menyusun program yang sesuai.
  • Memberikan Dukungan Ekstra: Memberikan bantuan tambahan saat anak-anak downsyndrome mengalami kesulitan.
  • Menciptakan Lingkungan yang Kondusif: Pastikan lingkungan ekstrakurikuler aman, nyaman, dan mendukung.
  • Bersabar dan Positif: Setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda. Yang penting adalah kita terus memberikan dukungan dan motivasi.

 

Kesimpulan

Ekstrakurikuler bukan hanya sekadar kegiatan tambahan, tetapi juga merupakan investasi untuk masa depan anak-anak dengan hambatan down syndrome dengan memberikannya kesempatan untuk belajar dan berkembang di luar sekolah, kita membantu mereka untuk menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan bahagia.

Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua anak, termasuk anak dengan hambatan down syndrome. Karena setiap anak berhambatank husus, berhak untuk meraih mimpi dan potensi terbaiknya.

 

Kata Kunci: disabilitas tunagrahita, ekstrakurikuler, POTADS, anak berkebutuhan khusus, pengembangan anak, inklusi

#disabilitas #downsyndrome #ekstrakurikuler #POTADS #anakberkebutuhankhusus #inklusi

Referensi

https://en.wikipedia.org/wiki/Down_syndrome

https://www.dosenpsikolog.com

WhatsApp
Hubungi Kami
WhatsApp
Hubungi Kami