Jakarta, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada acara silaturahmi dan diskusi tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Inklusif. “penyelenggaraan kegiatan ini sebagai moment perenungan, pembahasan sekaligus memberikan rekomendasi kepada kami pemerintah pusat akan penyelenggaraan Pendidikan khusus dan inklusif yang sesuai dengan amanat konstitusi Undang-undang 1945, dengan merujuk kepada keberagaman latar belakang, kebutuhan, serta perhatian lebih kepada peserta didik berkebutuhan khusus,” kata Abdul Mu’ti di Hotel Ciputra, Senin (23/12/2024).
Acara silaturahmi dan diskusi dihadiri oleh Pejabat di linkungan kemendikdasmen, Asosiasi Profesional Ortopedagogik Indonesia (APOI), Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin), Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas (PPUAD), Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni), Perkumpulan Penyandang Disabilitas Fisik Indonesia (PPDFI), Perhimpunan Jiwa Sehat Indonesia (PJSI), Yayasan Cipta Dharma Inklusi (DIKSI), Wahana Inklusif Indonesia, Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin), Komisi Nasional Disabilitas (KND), Yayasan Pelita, Yayasan Helping Hands, Yayasan Cita Anak Bangsa, Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (Hidimu), Program studi Pendidikan khusus Dan atau Pendidikan luar Biasa Pada Universitas-universitas Negeri Dan Swasta di seluruh indonesia, Unit Layanan Disabilitas (ULD), Ikatan Guru Pendidikan Khusus (IGPKhI), Satuan Pendidikan, DInas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab/Kota, para pejabat fungsional, ketua Tim kerja dan anggota tim kerja di Direktorat Pendidikan Masyarakat Dan Pendidikan Khusus (PMPK), Ditjen PAUDdasmen.
Silaturahmi serta diskusi mengenai Pendidikan khusus dan Pendidikan Inklusi sebagai wadah penting bagi organisasi, akademisi, asosiasi serta praktisi dalam membahas perkembangan dan tantangan dalam pendidikan khusus di Indonesia, antara lain:
- Sarana dan prasarana memadai dan ketersediaan layanan merata
- Pendidikan dan Tendik kompeten dan Sejahtera serta pembelajaran Adaptif dan Bermakna
- Lingkungan Sosial-Budaya mendukung dan layanan pendidikan inklusif
- Pengembangan Talenta Unggul dan Pembiayaan Pendidikan Alternatif.
Abdul Mu’ti berharap rekomendasi yang diberikan akan menjadi masukan kebijakan pendidikan mutu bagi semua anak pada kebijakan dan program pendidikan di tahun mendatang dalam rangka mewujudkan lingkungan belajar ramah dan aman, dan inklusif bagi semua. Dalam sambutannya. “Pentingnya penyelenggaraan pendidikan inklusif dan komitmen pemerintah pusat dan daerah serta berbagai pihak, dalam mewujudkan akses pendidikan yang setara bagi semua anak Indonesia, yang dapat diselenggarakan dengan berbagai formal maupun informal, sehingga dibutuhkan sinergi antara pemerintah, sekolah, komunitas, dan keluarga dalam menciptakan sistem pendidikan yang benar-benar inklusif” tambahnya.
Selain memberikan sambutan, Menteri pendidikan dasar dan menengah juga mendengarkan saran dan masukan dari masing-masing perwakilan. Para peserta undangan berkomitmen bersama-sama untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan inklusif bagi semua anak. Para peserta sepakat bahwa pendidikan khusus bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Mereka berharap adanya kebijakan-kebijakan konkret yang dapat mendukung pengembangan pendidikan inklusif secara merata di indonesia, sehingga setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-citanya.
Penulis
Mursalat